IKLAN. hantamo.com
scroll untuk melihat konten

Tren TikTok Marketing: Mengikuti atau Menciptakan Tren

12/07/25

Di tahun 2025, TikTok telah berevolusi menjadi kekuatan pemasaran yang tak terbantahkan, dengan algoritmanya yang terus menyempurna dan pengaruhnya yang merambah demografi baru. Platform ini bukan lagi sekadar tempat tarian viral, tetapi ekosistem kompleks di mana tren muncul dan menghilang dalam hitungan jam. Bagi pemasar, muncul dilema strategis: lebih efektif mengikuti arus tren yang ada atau berinvestasi menciptakan gelombang baru? Artikel ini membedah kedua pendekatan tersebut dengan analisis mendalam, keuntungan, risiko, dan taktik implementasi berdasarkan dinamika terkini platform, sekaligus memberikan perspektif jangka panjang untuk keberlanjutan strategi pemasaran Anda.

Tren TikTok Marketing: Mengikuti atau Menciptakan Tren

Pentingnya TikTok Marketing di Era Digital 2025

Dengan lebih dari 2.5 miliar pengguna aktif global dan waktu penggunaan rata-rata melebihi 95 menit per hari (Data: Statista 2025), TikTok telah menjadi pusat perhatian generasi Z hingga milenial. Algoritma berbasis AI-nya yang semakin canggih mampu menyajikan konten hyper-personalisasi, menciptakan peluang engagement tak tertandingi. Fitur seperti TikTok Shop, LIVE Subscription, dan AR Branded Effects telah mengubah platform dari hiburan menjadi funnel penjualan lengkap. Mengabaikan TikTok berarti mengabaikan pasar besar yang didorong oleh discovery spontan dan pengambilan keputusan impulsif berbasis video pendek.

Mengikuti Tren: Strategi Cepat untuk Visibilitas Massal

Memahami dan menunggangi tren yang sedang viral adalah pendekatan low-risk-high-reward. Tren di TikTok 2025 seringkali berupa format audio (sound), tantangan spesifik, template editing, atau format konten populer seperti "Get Ready With Me for [Event]" atau "Silent Review".

Keuntungan Utama Mengikuti Tren

  • Jaminan Algoritmik: Konten yang selaras dengan tren diprioritaskan For You Page (FYP), meningkatkan jangkauan organik hingga 280% (TikTok Internal Data 2025).
  • Kecepatan Implementasi: Produksi lebih cepat karena konsep sudah terbukti, memungkinkan respons real-time terhadap viralitas.
  • Relatabilitas Tinggi: Audiens langsung memahami konteksnya, menurunkan barrier engagement.
  • Biaya Efisien: Minim riset konsep, ideal untuk tim kecil atau anggaran terbatas.

Risiko & Tantangan Mengikuti Tren

  • Overcrowding: Persaingan ketat membuat brand mudah "tenggelam" dalam banjir konten serupa.
  • Keaslian (Authenticity) Terganggu: Memaksakan tren yang tidak relevan dengan brand terasa dipaksakan dan merusak kredibilitas.
  • Daur Hidup Singkat: Tren bisa mati dalam 48-72 jam, mengharuskan kecepatan eksekusi sempurna.
  • Bias Konfirmasi Algoritma: Hanya menjangkau audiens yang sudah familiar dengan tren tersebut, minim ekspansi baru.

Menciptakan Tren: Membangun Otoritas & Diferensiasi Jangka Panjang

Menjadi trendsetter melibatkan pembuatan format, tantangan, atau konsep orisinal yang kemudian diadopsi massal. Di 2025, alat seperti TikTok Creator AI dan Branded Effect Studio mempermudah proses ini.

Keuntungan Strategis Menciptakan Tren

  • Brand Ownership: Brand menjadi sinonim dengan tren tersebut (contoh: Red Bull #GivesYouWings).
  • Diferensiasi Maksimal: Memisahkan diri dari kompetitor dengan identitas unik.
  • Engagement Berkualitas: Menarik audiens yang benar-benar tertarik pada nilai brand, bukan sekadar tren.
  • Lifespan Lebih Panjang: Tren yang diciptakan brand (terutama berbasis UGC) bisa bertahan berbulan-bulan.
  • Data Proprietari: Mengumpulkan insights unik tentang audiens yang merespons inovasi brand.

Tantangan Krusial dalam Menciptakan Tren

  • Investasi Besar: Perlu anggaran untuk riset, kreatif, seeding (mikro/KOL), dan promosi berbayar.
  • Tingkat Kegagalan Tinggi: Mayoritas upaya tidak mencapai viralitas kritis (Hanya ~5% sukses - Influencer Marketing Hub 2025).
  • Waktu Eksekusi Lama: Dari konsep hingga peluncuran bisa memakan minggu, berisiko kehilangan momentum kultural.
  • Memerlukan Otoritas/Komunitas: Lebih sulit bagi brand baru tanpa basis pengikut setia.

Kapan Mengikuti Tren vs. Menciptakan Tren? Analisis Strategis

Keputusan harus berbasis objektif, sumber daya, dan posisi brand:

  • Ikuti Tren Jika: Fokus pada awareness cepat, anggaran terbatas, tim gesit, tren sangat relevan dengan nilai brand, atau ingin memanfaatkan momentum kultural sesaat (misal: event besar).
  • Ciptakan Tren Jika: Membangun ekuitas brand jangka panjang, memiliki anggaran R&D pemasaran, ingin menguasai niche spesifik, memiliki komunitas kuat, atau produk/layanan benar-benar inovatif.

Strategi Hybrid: Memadukan Keduanya Secara Sinergis

Pendekatan paling ampuh di 2025 adalah hybrid:

  • 80/20 Rule: 80% konten ikuti/moderasi tren untuk menjaga relevansi algoritmik, 20% fokus pada inovasi orisinal.
  • Leverage UGC untuk Trendsetting: Tantang audiens membuat konten menggunakan produk/brand hashtag unik. Contoh sukses: #LetsGlowBoy milik CeraVe (2024) masih bertahan di 2025.
  • Remix, Don't Just Copy: Tambahkan twist unik brand pada tren yang ada sebagai "jembatan" menuju konten orisinal.
  • Gunakan Tren sebagai Testing Ground: Analisis performa konten tren untuk mengidentifikasi elemen (audio, format, topik) yang bisa dikembangkan menjadi konsep besar.

Prediksi & Tren Masa Depan: Beradaptasi untuk Tetap Relevan

Untuk memastikan strategi TikTok sustainable, perhatikan arah perkembangan platform:

  • AI-Human Collaboration: Tools seperti TikTok Symphony AI akan membantu konsep konten, namun kreativitas manusia tetap kunci diferensiasi.
  • Hyper-Personalization at Scale: Tren akan semakin niche dan personal. Brand harus siap membuat ratusan varian konten mikro-trend.
  • Seamless Social Commerce: Integrasi belanja dalam tren akan menjadi norma. Tren harus mendorong tindakan (CTAs) instan.
  • Rise of B2B TikTok: Tren tidak lagi eksklusif B2C. Format seperti #TechTips atau #SaaSBehindTheScene akan berkembang.
  • Sustainability & Purpose-Driven Trends: Konten yang mengangkat isu ESG (Environmental, Social, Governance) akan mendapat engagement lebih tinggi dan tahan lama.

Kesimpulan: Agility adalah Kunci Utama

Pertanyaan "mengikuti atau menciptakan" bukanlah dikotomi mutlak. Kesuksesan TikTok marketing di 2025 terletak pada kemampuan brand untuk menjadi "agile innovator". Ini berarti secara aktif memantau tren (menggunakan tools seperti TikTok Trend Discovery atau Pentos), cepat bereaksi terhadap yang relevan, tetapi juga secara sistematis mengalokasikan sumber daya untuk eksperimen orisinal. Prioritaskan keaslian (authenticity) di atas segalanya—baik saat menunggangi tren maupun menciptakannya. Brand yang mampu memadukan kecepatan mengikuti tren dengan visi menciptakan gelombang budaya sendirilah yang akan mendominasi FYP dan, yang lebih penting, ingatan serta loyalitas konsumen di tahun-tahun mendatang.


Subscribe
Notify of
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
share
facebook
©MarketingAmpuh.com. Jogja-Indonesia.